Kamis, 12 April 2012

sejarah eropa... PERANG TROYA


PERANG TROYA

Perang Troya merupakan penyerbuan terhadap kota Troya yang terletak di Asia kecil, oleh raja Mycenae (Yunani). Perang ini berawal ketika Paris putra dari Priam raja Troya membawah Helena istri dari Menelaus raja Sparta. Siapakah yang tidak tertarik dengan kecantikan Helena apalagi Paris terkenal laki-laki tertampan. Ketika Menelaus mengetahui bahwa istri tercintanya yang cantik jelita menghilang dia pun panik, kemudia ada seorang nelayan tua menghadap dan memberi tahukan bahwa Helena pergi bersama Paris ke Troya dengan menaiki kapal. Menelaus marah besar dia pun segera menghubungi kakaknya raja Mycenae: Agamemnon, untuk membantunya merebut Helena dari tangan Paris. Agamemnon sudah lama menunggu alasan peperangan dengan Troya yang selalu di lindungi Dewa Apollo. Namun Agamemnon sadar bahwa ia membutuhkan ksatria yang tangguh dan tak takut akan kematian. Maka ia memilih Achilles putra Peleus, pimpinan pasukan Aaegan yang terkenal dengan keberanian dan kekuatannya.
Agamemnon mengutus raja Yunani: Odysseus untuk menyampaikan tawarannya kepada Achilles, ia pun menyetujui tawaran kejayaan dan kemasyuran namanya yang kelak terkenang pada sejarah perang runtuhnya kerajaan Troya. Kendati sang Ibunda: Thetis, meramalkan kehancuran dan kebahagiaan Achilles, namun sang ksatria tetap kepada pendiriaannya yaitu cinta pada peperangan. Achilles dan Patroclus (sepupunya) serta para pasukannya berangkat menuju medan perang.
Ketika pangeran Hector dan Paris sampai di kerajaan Troya, seluruh penduduk Troya menyambutnya dengan sorak gembira. Bahkan Priam raja Troya menyambut Helena, kekasih putra kesayangannya dengan senyum bahagia. Keluhan dan kekhawatiran Hector akan serangan pihak Sparta tak di gubris oleh Priam (ayahnya). Priam hanya berkata pada Hector bahwa Troya memiliki Hector pangeran pemberani yang merupakan dinding Toya dan akan di lindungi oleh Dewa Apollo. Priam yakin bahwa kemenangan ada di genggamannya, hal ini sudah berkali-kali di buktikan melalui serangan Negara lain kepada Troya dan mereka selalu menang.
Tidak di sangka-sangka kekhawatiran Hector terjadi. Achilles dengan pasukannya serta pasukan gabungan dari raja Odyssey, Agamemnon, dan pasukan dari kerajaan Sparta (Menelaus) tiba di pantai Troya. Pasukan yang di bawah sekitar kurang lebih 50.000 pasukan dan beribu-ribu kapal. Achilles dengan naluri perangnya, tanpa menunggu pasukan raja-raja lain, memimpin pasukannya menyerbu kuil Apollo. Mereka menghancurkan, membunuh, dan memporak porandakan kuil Apollo, bahkan Achilles memenggal kepala patung Apollo dan menawan pelayan kuil Dewa Apollo yang merupakan keluarga kerajaan yaitu Breseis. Saat Achilles sedang memantau medan perang, Breseis di bawah kehadapan Agamemnon, yang kemudiaan di jadikan umpan untuk Achilles agar tunduk padanya. Achilles pun marah, karena ia tak pernah tunduk pada siapapun. Achilles menantang Agamemnon berperang, namun Breseis berhasil menenangkan hati Achilles. Lalu Achilles membawa kembali Bresies ke tendanya. Sementara Agamemnon harus menelan kekesalan karena gagal memperalat Achilles.
Sesaat kemudiaan sebuah pertempuran antara pangeran Paris dan Menelaus terjadi untuk merebutkan Helena. Ternyata Paris yang lemah lembut itu tak sanggup menghadang keganasan Menelaus hingga urusan kedua ksatria ini dituntaskan oleh pangeran Hector. Hector tidak tega ketika melihat adiknya tergulai lemas dan bersembunyi di balik kedua kakinya, kemudiaan tanpa di duga-duga pedang Hactorlah yang menghabisi nyawa Menelaus. Agamemnon tercenga dengan kejadiaan itu, dan kemudian hal ini di jadikan kesempatan untuk Agamemnon meneruskan peperangan dengan Troya, yang awalnya membantu adiknya merebut istri tercintanya, kini peperangan terjadi karena ingin balas dendam atas kematiaan adiknya. Namun pasukan pemanah Troya dari balik dinding yang tinggi itu berhasil mengalahkan pasukan Sparta untuk sementara waktu.
Dengan kekalahan itu Sparta tidak tingal diam, banyak strategi yang mereka susun dan kejadian itu membuat Patroclus, sepupu Achilles terinspirasi. Saat pasukan Troya menggempur bala tentara Yunani, Patroclus memimpin pasukan perang Achilles ke medan perang. Namun sial, hidup Patroclus berakhir di tangan Hector, pangeran Troya. Hactor salah menduga, dikiranya ia dapat membunuh Achilles dengan mudah, tetapi yang ia bunuh adalah Patroclus. Peristiwa itu membuat Archilles sangat marah, ia membakar jasad sepupunya dengan penuh kepedihan. Permintaan Breseis untuk menghentikan peperangan dengan pangeran Hactor tak di gubris oleh Achilles. Breseis berkata pada Achilles bahwa sepupunya itu orang baik, dia tidak seperti apa yang engkau bayangkan.
Penuh amarah dan dendam Achilles pergi ke kerajaan Troya dengan menunggangi kuda, dia tidak mau di dampingi oleh siapapun. Setelah tiba Achilles menantang duel Hector. Hector sadar bahwa ia akan mati di tangan Achilles. Maka malam sebelumnya ia menunjukkan jalan rahasia kepada istrinya (Andromanche) untuk menyelamatkan diri dari pasukan Mycenaean dan Sparta kalau saja ia meninggal. Dalam peperangan Achilles menyerang pangeran Hactor dengan begitu kejam. Meskipun Hactor sudah berjuang sekuat tenaga, tetap kalah melawan amarah Achilles. Hector berusaha menawarkan perdamaian, namun Achilles menolak, akhirnya pangeran Hector meninggal dan jasadnya diseret oleh Achilles menuju tendanya.
Rasa sayangnya orang tua kepada anaknya, di malam kematian Hector, Priam raja Troya pergi menyelinap menemui Achilles, dia memohon kepada Achilles agar mengembalikan jasad putranya tersebut. Achilles mengabulkan permintaan Priam, dia memberikan 12 hari masa berkabung, yang di gunakan Achilles dan pasukan Yunani untuk mengelabuhi kerajaan Troya. Kematiaan Hactor adalah puncak kekalahan Troya. Priam di kelabuhi oleh pasukan Yunani dan Achilles seolah-olah mereka sudah pergi dari tanah Troya. Sebuah patung kayu berbentuk kuda raksasa yang di buat oleh pasukan Yunani dan Aagean di letakkan di depan pintu pagar Troya. Priam dan rakyat beranggapan bahwa itu adalah kiriman Dewa. Paris mempunyai virasat buruk tentang kuda raksasa itu, dia menyarankan pada ayahnya agar patung itu di bakar, tetapi Priam tidak menggubrisnya. Malah raja Troya (Priam) ini memasukkan patung kayu ke dalam Troya.
Patung kayu yang berupa kuda raksasa ini ternyata berisi pasukan Odessey, Achilles dan pasukan lainnya. Di malam hari ketika semua rakyat tertidur, pasukan Yunani menghancurkan, memporak-porandakan dan membakar Troya. Raja Priam mati di tangan Agamemnon. Sementara Agamemnon sendiri mati di tangan Breseis, dia menusuk Agamemnon dengan pisau kecil tepat di lehernya, saat mengancam Breseis untuk menjadi budak seks nya. Achilles mencari Breseis kemana-mana dan akhirnya dia menemukan kekasih hatinya itu. Namun pristiwa itu di salah artikan oleh Paris ketika berhasil mencari sepupunya. Paris meluncurkan beberapa anak panah ke dada Achilles dan sekali menuju ke kakinya. Di situlah letak kelemahan Achilles, maka ksatria yang tanggu dan tak takut mati itu gugur seketika.

                                          





Tidak ada komentar:

Posting Komentar