PERANG TROYA
Perang Troya merupakan penyerbuan terhadap kota
Troya yang terletak di Asia kecil, oleh raja Mycenae (Yunani). Perang ini berawal ketika Paris putra dari Priam raja Troya membawah Helena istri dari Menelaus raja Sparta . Siapakah yang tidak tertarik dengan
kecantikan Helena apalagi Paris terkenal laki-laki tertampan. Ketika
Menelaus mengetahui bahwa istri tercintanya yang cantik jelita menghilang dia
pun panik, kemudia ada seorang nelayan tua menghadap dan memberi tahukan bahwa Helena pergi bersama Paris
ke Troya dengan menaiki kapal. Menelaus marah besar dia pun segera menghubungi kakaknya
raja Mycenae : Agamemnon, untuk membantunya
merebut Helena dari tangan Paris . Agamemnon sudah lama menunggu alasan
peperangan dengan Troya yang selalu di lindungi Dewa Apollo. Namun Agamemnon
sadar bahwa ia membutuhkan ksatria yang tangguh dan tak takut akan kematian.
Maka ia memilih Achilles putra Peleus, pimpinan pasukan Aaegan yang terkenal
dengan keberanian dan kekuatannya.
Agamemnon mengutus raja Yunani: Odysseus untuk menyampaikan tawarannya
kepada Achilles, ia pun menyetujui tawaran kejayaan dan kemasyuran namanya yang
kelak terkenang pada sejarah perang runtuhnya kerajaan Troya. Kendati sang
Ibunda: Thetis, meramalkan kehancuran dan kebahagiaan Achilles, namun sang
ksatria tetap kepada pendiriaannya yaitu cinta pada peperangan. Achilles dan
Patroclus (sepupunya) serta para pasukannya berangkat menuju medan perang.
Ketika pangeran Hector dan Paris
sampai di kerajaan Troya, seluruh penduduk Troya menyambutnya dengan sorak
gembira. Bahkan Priam raja Troya menyambut Helena , kekasih putra kesayangannya dengan
senyum bahagia. Keluhan dan kekhawatiran Hector akan serangan pihak Sparta tak di gubris oleh
Priam (ayahnya). Priam hanya berkata pada Hector bahwa Troya memiliki Hector
pangeran pemberani yang merupakan dinding Toya dan akan di lindungi oleh Dewa
Apollo. Priam yakin bahwa kemenangan ada di genggamannya, hal ini sudah
berkali-kali di buktikan melalui serangan Negara lain kepada Troya dan mereka
selalu menang.
Tidak di sangka-sangka kekhawatiran Hector terjadi. Achilles dengan
pasukannya serta pasukan gabungan dari raja Odyssey, Agamemnon, dan pasukan
dari kerajaan Sparta
(Menelaus) tiba di pantai Troya. Pasukan yang di bawah sekitar kurang lebih
50.000 pasukan dan beribu-ribu kapal. Achilles dengan naluri perangnya, tanpa
menunggu pasukan raja-raja lain, memimpin pasukannya menyerbu kuil Apollo.
Mereka menghancurkan, membunuh, dan memporak porandakan kuil Apollo, bahkan Achilles
memenggal kepala patung Apollo dan menawan pelayan kuil Dewa Apollo yang
merupakan keluarga kerajaan yaitu Breseis. Saat Achilles sedang memantau medan perang, Breseis di
bawah kehadapan Agamemnon, yang kemudiaan di jadikan umpan untuk Achilles agar tunduk
padanya. Achilles pun marah, karena ia tak pernah tunduk pada siapapun.
Achilles menantang Agamemnon berperang, namun Breseis berhasil menenangkan hati
Achilles. Lalu Achilles membawa kembali Bresies ke tendanya. Sementara
Agamemnon harus menelan kekesalan karena gagal memperalat Achilles.
Sesaat kemudiaan sebuah pertempuran antara pangeran Paris
dan Menelaus terjadi untuk merebutkan Helena .
Ternyata Paris yang lemah lembut itu tak sanggup menghadang keganasan Menelaus
hingga urusan kedua ksatria ini dituntaskan oleh pangeran Hector. Hector tidak
tega ketika melihat adiknya tergulai lemas dan bersembunyi di balik kedua
kakinya, kemudiaan tanpa di duga-duga pedang Hactorlah yang menghabisi nyawa
Menelaus. Agamemnon tercenga dengan kejadiaan itu, dan kemudian hal ini di
jadikan kesempatan untuk Agamemnon meneruskan peperangan dengan Troya, yang
awalnya membantu adiknya merebut istri tercintanya, kini peperangan terjadi
karena ingin balas dendam atas kematiaan adiknya. Namun pasukan pemanah Troya
dari balik dinding yang tinggi itu berhasil mengalahkan pasukan Sparta untuk sementara
waktu.
Dengan kekalahan itu Sparta
tidak tingal diam, banyak strategi yang mereka susun dan kejadian itu membuat
Patroclus, sepupu Achilles terinspirasi. Saat pasukan Troya menggempur bala
tentara Yunani, Patroclus memimpin pasukan perang Achilles ke medan perang. Namun sial, hidup Patroclus
berakhir di tangan Hector, pangeran Troya. Hactor salah menduga, dikiranya ia
dapat membunuh Achilles dengan mudah, tetapi yang ia bunuh adalah Patroclus.
Peristiwa itu membuat Archilles sangat marah, ia membakar jasad sepupunya dengan
penuh kepedihan. Permintaan Breseis untuk menghentikan peperangan dengan
pangeran Hactor tak di gubris oleh Achilles. Breseis berkata pada Achilles
bahwa sepupunya itu orang baik, dia tidak seperti apa yang engkau bayangkan.
Penuh amarah dan dendam Achilles pergi ke kerajaan Troya dengan
menunggangi kuda, dia tidak mau di dampingi oleh siapapun. Setelah tiba
Achilles menantang duel Hector. Hector sadar bahwa ia akan mati di tangan
Achilles. Maka malam sebelumnya ia menunjukkan jalan rahasia kepada istrinya
(Andromanche) untuk menyelamatkan diri dari pasukan Mycenaean dan Sparta kalau saja ia
meninggal. Dalam peperangan Achilles menyerang pangeran Hactor dengan begitu
kejam. Meskipun Hactor sudah berjuang sekuat tenaga, tetap kalah melawan amarah
Achilles. Hector berusaha menawarkan perdamaian, namun Achilles menolak,
akhirnya pangeran Hector meninggal dan jasadnya diseret oleh Achilles menuju
tendanya.
Rasa sayangnya orang tua kepada anaknya, di malam kematian Hector, Priam
raja Troya pergi menyelinap menemui Achilles, dia memohon kepada Achilles agar
mengembalikan jasad putranya tersebut. Achilles mengabulkan permintaan Priam,
dia memberikan 12 hari masa berkabung, yang di gunakan Achilles dan pasukan
Yunani untuk mengelabuhi kerajaan Troya. Kematiaan Hactor adalah puncak
kekalahan Troya. Priam di kelabuhi oleh pasukan Yunani dan Achilles seolah-olah
mereka sudah pergi dari tanah Troya. Sebuah patung kayu berbentuk kuda raksasa
yang di buat oleh pasukan Yunani dan Aagean di letakkan di depan pintu pagar
Troya. Priam dan rakyat beranggapan bahwa itu adalah kiriman Dewa. Paris mempunyai virasat
buruk tentang kuda raksasa itu, dia menyarankan pada ayahnya agar patung itu di
bakar, tetapi Priam tidak menggubrisnya. Malah raja Troya (Priam) ini
memasukkan patung kayu ke dalam Troya.
Patung kayu yang berupa kuda raksasa ini ternyata berisi pasukan Odessey,
Achilles dan pasukan lainnya. Di malam hari ketika semua rakyat tertidur, pasukan
Yunani menghancurkan, memporak-porandakan dan membakar Troya. Raja Priam mati
di tangan Agamemnon. Sementara Agamemnon sendiri mati di tangan Breseis, dia
menusuk Agamemnon dengan pisau kecil tepat di lehernya, saat mengancam Breseis
untuk menjadi budak seks nya. Achilles mencari Breseis kemana-mana dan akhirnya
dia menemukan kekasih hatinya itu. Namun pristiwa itu di salah artikan oleh Paris ketika berhasil
mencari sepupunya. Paris
meluncurkan beberapa anak panah ke dada Achilles dan sekali menuju ke kakinya.
Di situlah letak kelemahan Achilles, maka ksatria yang tanggu dan tak takut
mati itu gugur seketika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar