Selasa, 22 Mei 2012

CINA PADA MASA DINASTI TANG DAN SUI


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DINASTI SUI
Dinasti Sui berdiri pada tahun 581-618, didirikan oleh Yang Jian yang kemudian disebut sebagai kaisar Sui Wen-ti. Dinasti Sui hanya berlangsung selama 37 tahun. Dinasti Sui pada tahun 589 mempersatukan Cina. Dari banyak segi dinasti Sui dapat dibandingkan dengan dinasti Chin. Keduanya mempersatukan China setelah suatu periode perpecahan yang lama, keduanya runtuh dalam waktu yang singkat sebagai akibat dari usaha yang berlebihan, keduanya digantikan oleh sebuah pemerintahan yang mengkonsolidasi persatuan baru, dan dapat bertahan lama.
Kedua kaisar dari Dinasti Sui yaitu  Wen-ti dan Yang- ti putra penggantinya memperbaiki garis pertahanan di perbatasan utara,dimana menghubungkan ibukota  seperti Ch’angdengan gudang beras yang baru dari Cina yaitu daerah hilir sungai Yangtze melalui  system terusan yang mengagumkan. Terusan ini diteruskan sampai kota Hang-chou, yang harus menyediakan bahan makanan pokok pada Ibukota yang terletak dekat prbatasan utara. Terusan ini menjadi bentuk pertama dari terusan kekaisaran YUn-ho.  
Jajaran jabatan yang didirikan Kaisar Sui Wen-ti secara singkat disebut sebagai "sistem jabatan tiga propinsi dan enam kementerian". Selain itu, Kaisar Sui Wendi juga menyusun hukum pidana baru yang kurang kejam dibanding dengan hukum yang diberlakukan pada Dinasti Selatan dan Dinasti Utara, dua dinasti yang berkuasa sebelumnya. Yang patut disebut ialah sistem ujian kenegaraan yang didirikan Kaisar Sui Wen-ti. Sistem ujian kenegaraan adalah cara pemilihan pejabat pemerintah yang baru pada zaman kuno. Sumbangan lain lagi Kaisar Sui Wen-ti memerintahkan pembuatan Terusan Besar dari Hangzhou Tiongkok Selatan ke Beijing Tiongkok Utara. Biarpun Sui Wen-ti banyak memberikan sumbangan, namun ia tetap diperingati dalam sejarah sebagai kaisar lalim dan justru karena kelalimannya yang luar biasa, ia akhirnya menimbulkan kemarahan sangat besar rakyat. Akhirnya dinasti Sui mengadakan perang yang mahal, pertama-tama melawan kekuasaan baru di kawasan Asia Tengah, suku Turki (T’u-chueh), kemudian melawan kerajaan Korea Koguryo. Kekalahan dalam perang terakhir ini menimbulkan pemberontakan dan akhirnya Yang-ti di bunuh.  Dan pada akhirnya ia dikenakan hukuman gantung dan berakhir pula Dinasti Sui.


Pecahnya Dinasti Sui

            Menurut Wikipedia pecahnya Dinasti Sui Karena semakin meluasnya pemberontakan petani di wilayah utara Cina, Kaisar Yang tidak kembali ke Chang’an maupun Luoyang. Bersama keluarganya ia mengungsi ke Jiangdu (sekarang Yangzhou, Jiangsu) pada musim gugur 616. Dengan mengungsinya kaisar dari Luoyang ke Jiangdu, kaum pemberontak di sekitarnya berkoalisi di bawah pimpinan Li Mi, mantan ahli strategi Yang Xuan’gan, yang dianggap calon kaisar masa depan oleh sebagian besar pemimpin pemberontak utara. Namun Li, tidak pernah berhasil mencaplok Luoyang ataupun mengklaim gelar kekaisaran bagi dirinya.
Sementara itu, Jenderal Yang Yichen sedang berjuang mati-matian memadamkan pemberontakan di utara Sungai Kuning dan ia berhasil meraih banyak kemenangan gemilang. Namun sayangnya, Kaisar Yang dan perdana menterinya, Yu Shiji malah iri dengan prestasi dan jasa-jasa Yang. Sehingga Yang dipanggil pulang dengan dalih untuk menerima promosi, namun yang didapat adalah penonaktifan dirinya. Yang meninggal tak lama kemudian dalam kesedihan. Dengan tidak adanya jenderal yang mampu, aktivitas pemberontak di utara Sungai Kuning semakin merajarela dan tak terkendali, pemimpin terkuat di wilayah itu adalah Dou Jiande.
Hingga tahun 617, sejumlah pemimpin pemberontak baik pemberontak petani maupun mantan jenderal Sui, telah menguasai wilayah yang cukup signifikan, antara lain:
  • Du Fuwei, pemberontak petani, menguasai wilayah selatan Anhui
  • Gao Kaidao, pemberontak petani, menguasai hampir seluruh wilayah utara Hebei
  • Liang Shidu, pemberontak petani, menguasai wilayah tengah Mongolia Dalam dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar Liang
  • Li Gui, mantan pejabat Sui, menguasai wilayah tengah dan barat Gansu dan mengangkat diri sebagai Pangeran Liang.
  • Li Yuan, mantan pejabat Sui dan sepupu kaisar, menguasai wilayah tengah Shanxi dan belakangan mengangkat cucu kaisar Yang You, Pangeran Dai, sebagai kaisar di Chang’an.
  • Lin Shihong, pemberontak petani, menguasai Jiangxi dan Guangdong, serta mengangkat diri sebagai Kaisar Chu.
  • Liu Wuzhou, pemberontak petani, menguasai wilayah utara Shanxi dan mengangkat diri sebagai Dingyang Khan.
  • Luo Yi, mantan jenderal Sui, menguasai wilayah Beijing.
  • Xiao Xi, mantan pejabat Sui dan cucu Kaisar Xuan dari Liang Barat, menguasai Hubei, Hunan, dan Guangxi, mengangkat diri sebagai Kaisar Liang.
  • Xue Ju, pemberontak petani, menguasai wilayah timur Gansu dan barat Shaanxi, mengangkat diri sebagai Pangeran Penakluk Qin Barat.
  • Zhu Can, mantan pejabat Sui, mengacau bersama pasukannya di wilayah selatan Henan dan tenggara Shaanxi, mengangkat diri sebagai Pangeran Jialuolou dan kemudian Kaisar Chu.

Beberapa pemimpin pemberontak tersebut, termasuk Li Yuan, Liu Wuzhou, Gao Kaidao, Liang Shidu, dan Dou Jiande pernah menyatakan menyerah dan menerima bantuan militer dari Tujue Timur. Tahun 617, Li Yuan mencaplok Chang’an dan mengangkat cucu kaisar, Yang You sebagai Kaisar Gong dan menjadikan Kaisar Yang sebagai mantan kaisar (太上皇,Taishang Huang), sementara Li sendiri menjadi wali dengan gelar Pangeran Tang. Deklarasi ini tidak diakui oleh sebagian besar wilayah Sui yang masih menganggap Kaisar Yang sebagai kaisar yang sah.




















2.2 DINASTI TANG
Setelah runtuhnya Dinasti Sui, berdirilah Dinasti Tang yang berkuasa dalam sejarah selama 289 tahun antara tahun 618 Masehi dan 907 Masehi ( dalam Wikipedia disebutkan berdiri pada tanggal 18 juni 618 ). Dinasti Tang terbagi menjadi paro pertama dan paro kedua dengan Insiden Anshi sebagai tanda batasnya. Pemeritahan pertama Dinasti Tang adalah masa makmur dan paro kedua merupakan masa bobroknya Dinasti Tang. Biarpun Dinasti Tang didirikan oleh Kaisar Tang Gaozu, tapi putranya Li Shimin, yaitu Kaisar Tang Taizong yang berhasil menyatukan Tiongkok dengan memakan waktu 10 tahun. Setelah Li Shimin naik takhta, Dinasti Tang yang berada di bawah pimpinannya mencapai perkembangan dan kemakmuran yang tiada taranya dalam sejarah, bahkan muncul "Pemerintahan Zhenguan Yang Unggul", di mana Tiongkok berada di urutan depan dunia di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. Setelah itu muncul pula Pemerintahan Kaiyuan yang makmur pada masa kekuasaan Kaisar Tang Xuanzong, di mana negara menjadi kuat dan rakyat menjadi kaya.
Periode awal dinasti Tang
Setelah perang sipil yang pendek Li- Yuan dan putranya, Li –Shih Min berhasil menduduki Chang- an dengan bantuan sekutu Turki. Li –Yuan kemudian dinobatkan sebagai kaisar pertama dari Dinasti Tang. Beberapa tahun kemudian dia turun tahta dan diganti oleh putranya yang bernama T’ai Tsung tahun 626 – 649. T’ai Tsung berhasil menaklukkan bangsa turki di lembah Tarim dengan bantuan dari salah satu suku Turki, suku Uighun. Suku ini akan tetap menjadi sekutu yang setia dari dinasti Tang. Pada tahun 607 Tibet disatukan untuk mengakui supermasi dari Tang. Setelah peerintahan T’ai Sung digantikan oleh Kao-tsung tahun 649 – 683.
Pada zaman dinasti Tang Korea dan Jepang mengambil alih kebudayaan Cina sehingga Negara ini dapat dipandang sebagai bagian dari lingkungan keudayaan Cina.
Kao-tsung sangat dpengaruhi oleh istrinya, permaisuri Wu. Setelah kao-tsung wafat istrinya tetap memegang kekuasaan dari tahun 690-705. Kemudian dia memerintah sendiri dan membentuk sebuah dinasti baru yaitu dinasti Chou sampai dia lanjut usia, pemerintahannya digulingkan oleh sebuah pemberontakan istana, sehingga dinasti Tang dapat didirikan kembali. Dari tahun 713-756 Cina dipeintah oleh kaisar Hsuan-tsung, juga dikenal dengan nama anumerta Ming-huang. Pemerintahannya merupakan masa keemasan dai bagian pertama dinasti Tang. Pada akhir pemerintahannya timbul konflik dengan islam yang baru berkembang pada tahun751 tentara Cina dikalahkan di medan perang pada sungai Talas dan dinasti Tang kehilangan  lembah Tarim. Penduduk daerah ini masuk Islam dan tetap Islam sampai sekarang. Ada lagi pemberontakan yan kuat, yaitu An Lu-Shan , jendral keturunan sogdia, sang kaisar yang sudah tua melarika diri ke Sze chuan dan di tengah perjalanan beliau dipaksa oleh tentara untuk mengeksekusi Yang kuei-fei dan saudaranya, beliau sendiri turun tahta. An Lu-Shan terbunuh tapi gerakan pemberontakan baru dapat ditindas pada tahun 763 dengan bantuan suku Uighur.
Dalam abad-abad setlah cina dipersatukan oleh dinasti Sui pada tahun 589, terjadi perubahan social politik yang mendasar dalm Negara dan masyarakat Cina yang bercorak ningrat setelah dinasti Han berkembang secara pelan-pelan Cina yang pra modern seperti akan bertahan sampai penetrasi baratabad ke 19 dan jatuhnya kekaisaran pada tahun 1912.



Pembaharuan system pajak.
Dasar keuangan dari Negara kesatuan yang baru dari dinasti Sui dan Tang adalah system pajak ‘ lading rata’ yang sudah dirintis oleh dinasti Wei dan kemudian dilaksanakan secara konsekuen di seluruh Negara dan tuan tanah besar, berarti mereka membayar pajak menurut perbandingan. Areal tanah yang dapat dibagikan bagi petani untuk membayar pajak semakin berkurang. Hadiah tanah yang luas oleh kaisar kepada orang favorit dan pejabat yang berjasa memperburuk keadaan.
Tahun 780 menteri Yang Yen melaksanakan system pajak ganda. Liang Shui berarti pajak dipungut dua kali dari penghasilan panen dari musim panas dan musim dingin. Kerja odi dalam berbagai bentuk akhirnya menjadi kurang penting sejak pertengahan dinasti Tang tentara sewaan dan pekerja bayaran menggantikan petani yang wajib militer dan wajib rodi.

Revolusi perdagangan
Setelah tahun 750 kta melihat suatu pertumbuhan perdagangan yang begitu spektakuler, sehingga disebut revolusi komersial, khususnya jika dibandingkan dengan kehidupan ekonomi abad pertengahan Cina. Pertumbuhan tersebut masih disertai dengan kenaikan produktifitas, khususnya produksi beras naik.
Pada bagian pertama dinasti Tang pemerintah masih berhasil mengawasi perdagangan dengan ketat. Dalm periode berikutnya system ini tidak berjalan lagi, warung dan pasar kecil muncul di seluruh kota Ch’ang – an. Di samping ekspasi perdagangan dalam negeri kita melihat pertambahan perdagangan yang lebih besar lagi dengan luar negeri. Pertama-tama perdagangan data yang mengalami masa keemasan pada periode pertama dinasti Tang. Ketika jalur sutra masih dikuasai orang Cina dan Cha’ng-an. Perdagangan laut sangat didorong oleh ekspansi agama islam. Terdapat koloni pedagang arab yang cukup besar di kota Canton. Mereka boleh hidup disana menurut adat dan hukum mereka sendiri. Lama kelamaan orang Cina sendiri juga mulai mengambil bagian dalam pedagangan.

Golongan ‘Gentry ‘
Pada zaman dinasti Tang golongan ningrat yang tertutup secara pelan-pelan digantikan oleh sebuah golongan tuan tanah yang lebih luas. Mereka berasal dari kaum pedagang, karena aman dan gengsi untuk menanam modal yang diperoleh dari perdagangan dalam tanah.tuan tanah ini pada umumnya menjadi golongan yang menghasilkan golongan pegawai yang memerintah pada pra modern. Golongan ini memiliki harta yang cukup untuk membiayai pendidikan yang lama sekali bagi anak-anak mereka untuk menempuh ujian Negara. Untuk cina istilah gentry dipakai dalam arti yang lebih terbatas yaitu hanya untuk mereka yang telah lulus ujian Negara dan menikmati hak-hak khusus, seperti pakaian tertentu ( sebuah sutra yang menjadi iri khas golongan ini dan juga menjadi nama dari golongan ini) dan mereka juga bebas dari hukuman badan dan kerja rodi. Sebagian besar dai golongan gentry hidup di kota dan bersama golongan pedagang mengambil bagian dari kebudayaan kota yang baru.

Urbanisasi
Pada zaman ini tidak ada lagi terutama pusat pemerintahan, tetapi juga pusat kegiatan perdagangan dan industri. Sebagian besar golongan gentry hidup di kota. Sejak pertengahan dynast tang tentara sudah menjadi tentara professional yang direkrut dari golongan baru yang lain, orang miskin di kota sejak itu muncul peribahasa bahwa orang baik tidak menjadi tentara.

System birokrasi Negara
Sebuah lembaga yag baru, yang juga akan tetap ada selama seluruh zaman kekaisaran, adalah badan sensor, yu shih t’ai. Lembaga ini merupakan semacam badan pengawasan di samping aparat sipil dan iliter. Tugas utama dari anggota miter ini adalah pengawasan dari aparat peerintah. Seorang sensor mempunya ewenang yang luas untuk menyelidiki perkara penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai pemerintah yang dapat dilaporkan langsung kepada kaisar. Lagi pula merka diiut sertaka dalam pengadilan dan pengambilan keputusan politik pada tingkat tertinggi, yaitu dengan mengambil alih perdebatan politik dalam laporan kepada kaisar.

Hierarki birokrasi
Seorang pegawai selalu dapat mengharapkan penghasilan yang banya di sampinggajinya resmi yang hanya sedikit. Penghasilan itu diperoleh dari macam-maam imbalan keuangan untuk perbuatan dinas yang sekarang ini disebut korupsi kususnya jabatan dalm monopoli garam sangat basah. Di lain fihak terdapat berbagai peraturan untuk menghindari bahwa seseorang pegawai terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau local dalam pelaksanaan tugas. Peraturan yang paling penting adalah larangan untuk memegang jabatan setelah tiga tahun. Di samping itu dinasti sung juga mengeluarkan peraturan yang mengeluarkan larangan hubungan dinas diantara pihak keluarga, dan kerabat daari permainsuri dilarang untuk memegang jabatan.

 Masa keemasan dan kemunduran agama Budha
Perkembangan penting yang terakhir dari masa peralihan yang akan dibahas disini adalah kebnagkitan kembali dari konfusianisme dan kemunduran dari agama Budha dalam bagian kedua dinasti Tang, setelah agama ini mengalami masa keemasan dalam periode abad pertengahan Cina dan pada abad pertama dinasti Tang. Pada waktu itu juga peziarah Cina yang paling terkenal Hsuan Tsang melakukan perjalanannya ke India (629-645). Kemudian dibawah perlindungan Kaisar T’ai-tsung dia menulis pengalamannya dan menterjemahakn naskah-naskah yang dibawanya pulang Selama bertahun-tahun. Perlindungan oleh Negara menjadi factor yang penting untuk menjelaskan perkembangan dari agama Budha di Cina. Perlindungan ini sudah diberikan pada zaman perpecahan dan tradisi ini diterukan oleh kaisar-kaisar di dinasti Tang.
             
 









BAB III
      KESIMPULAN

Dinasti Sui berdiri pada tahun 581-618, didirikan oleh Yang Jian yang kemudian disebut sebagai kaisar Sui Wen-ti. Dinasti Sui hanya berlangsung selama 37 tahun. Dinasti Sui pada tahun 589 mempersatukan Cina. Dari banyak segi dinasti Sui dapat dibandingkan dengan dinasti Chin. Keduanya mempersatukan China setelah suatu periode perpecahan yang lama, keduanya runtuh dalam waktu yang singkat sebagai akibat dari usaha yang berlebihan, keduanya digantikan oleh sebuah pemerintahan yang mengkonsolidasi persatuan baru, dan dapat bertahan lama.
Kedua kaisar dari Dinasti Sui yaitu  Wen-ti dan Yang- ti putra penggantinya memperbaiki garis pertahanan di perbatasan utara,dimana menghubungkan ibukota  seperti Ch’angdengan gudang beras yang baru dari Cina yaitu daerah hilir sungai Yangtze melalui  system terusan yang mengagumkan.
Setelah runtuhnya Dinasti Sui, berdirilah Dinasti Tang yang berkuasa dalam sejarah selama 289 tahun antara tahun 618 Masehi dan 907 Masehi. Dinasti Tang terbagi menjadi paro pertama dan paro kedua dengan Insiden Anshi sebagai tanda batasnya. Pemeritahan pertama Dinasti Tang adalah masa makmur dan paro kedua merupakan masa bobroknya Dinasti Tang. Biarpun Dinasti Tang didirikan oleh Kaisar Tang Gaozu, tapi putranya Li Shimin, yaitu Kaisar Tang Taizong yang berhasil menyatukan Tiongkok dengan memakan waktu 10 tahun. Setelah Li Shimin naik takhta, Dinasti Tang yang berada di bawah pimpinannya mencapai perkembangan dan kemakmuran yang tiada taranya dalam sejarah, bahkan muncul "Pemerintahan Zhenguan Yang Unggul",

DAFTAR PUSTAKA
Ø    Terjemahan dari Geschiedenis Van China; Algemeen oversicht Van de Chuness Geschiedenis en Cultuur Vanaf de allepoudstetijdon tot heden, 1977 oleh D. Van der Horst
Ø    http://id.wikipedia.org/wiki/Masa_Transisi_Sui-Tang#Pecahnya_Kekaisaran_Sui



PENGARUH ISLAM DALAM SOSIAL BUDAYA POLITIK EKONOMI DAN POLITIK


Pengaruh Islam di Indonesia dalam Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya

            Pengaruh Islam mula-mula terjadi di daerah pesisir atau pelabuhan yang di bawah oleh kaum pedagang muslim dari Parsi, Gujarat, dan Arab. Kedatangan Islam di Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik, ekonomi dan sosial budaya yang berlainan. Kedatangan Islam di Indonesia dapat mempengaruhi situasi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang ada pada kerajaan-kerajaan di Indonesia. Pada waktu Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya sekitar abad ke-7 dan 8, selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-pedagang muslim dalam pelayarannya ke negeri Asia Tenggara dan Asia Timur. Kedatangan orang-orang Islam di Asia Tenggara dan Asia Timur pada awalnya mungkin tidak terasa,  akibat bagi kerajaan-kerajaan di negeri tersebut. Karena usaha-usaha mereka baru pada taraf menjelajahi masalah-masalah di bidang pelayaran. Tetapi pada abad ke-9 dengan terjadinya pemberontakan petani-petani Cina selatan terhadap kekuasaan T’ang masa pemerintahan kaisar Hi Tsung (878-889) dimana orang-orang muslim turut serta dan akibatnya banyak orang-orang muslim dibunuh dan mereka mencari perlindungan ke Kedah. Maka bagi orang-orang muslim berarti telah melakukan kegiatan-kegiatan politik pula. Kegiatan mereka jelas mempunyai akibat bagi kekuasaan T’ang dan kerajaan Sriwijaya, Sriwijaya yang kekuasaannya pada ketika itu meliputi daerah Kedah, melindungi orang-orang muslim tersebut.
            Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7-12 masih menunjukkan kemajuannya di bibang ekonomi. Tetapi sejak akhir abad ke-12 mulai menunjukkan kemundurannya. Kemunduran Sriwijaya dalam bidang ekonomi yaitu bahwa persediaan barang-barang perdagangan di Sriwijaya mahal-mahal, karena negeri itu tidak lagi menghasilkan hasil-hasil alamnya. Kemunduran di bidang ekonomi dan politik kerajaan sriwijaya dipercepat pula oleh usaha-usaha kerajaan Singosari di Jawa yang mengadakan ekspansi Pamalayu pada tahun 1275.
            Sejalan dengan kelemahan yang dialami oleh kerajaan kerajaan Sriwijaya, maka pedagang-pedagang muslim lebih berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan dagang dan keuntungan politik. Mereka menjadi pendukung daerah-daerah yang muncul dan menyatakan dirinya sebagai kerajaan yang becorak Islam yaitu kerajaan Samudra Pasai di pesisir timur laut Aceh, kerajaan tersebut muncul pada abad ke-13. Kerajaan Samudra Pasai makin berkembang baik di bidang politik maupun perdagangan dan pelayaran. Hubungan dengan Malaka sangat ramai sehingga di tempat itu timbul masyarakat muslim. Perkembangan masyarakat muslim di di Malaka semakin meluas, dan pada abad ke-15muncul suatu pusat kerajaan Islam. Perkembangan-perkembangan kerajaan islam itu jelas berhubungan dengan keruntuhan Sriwijaya, yang dipercepat oleh pengaruh kekuasaan kerajaan Majapahit sejak pertengahan abad ke-14.
            Selain di wilayah Sumatra, kedatangan Islam pertama ke Jawa tidak pula diketahui dengan pasti. Batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H (1082 M), mungkin merupakan bukti yang kongkrit bagi kedatangan Islam di Jawa. Tetapi hal itu belum berarti adanya islamisasi di Jawa Timur.
Pada abad ke-13 hingga abad-abad berikutnya, terutama ketika majapahit mencapai puncak kebesarannya, bukti-bukti proses Islamisasi dapat kita ketahui lebih banyak. Hal itu di dasarkan atas penemuan beberapa puluh nisan kubur di Troloyo, Trowulan dan Gresik. Pertumbuhan Masyarakat muslim di Majapahit, terutama di beberapa kota pelabuhannya erat pula hubungannya dengan perkembangan pelayaran dan perdagangan yang di lakukan oleh orang-orang muslim yang telah mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di Samudra Pasai dan Malaka. Proses Islamisasi di Jawa hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti munculnya Demak, di percepat oleh karena kelemahan-kelemahan yang di alami pusat kerjaan Majapahit sendiri, akibat pemberontakan serta perebutan kekuasa di kalangan keluarga raja-raja. Ketika Hayam wuruk dengan patih Gajah Mada masih berkuasa, situasi politik pusast kerajaan Majapahit masih tenang, tetapi sejak kedua tokoh tersebut meninggal dunia situasi politik majapahit kembali menunjukan kegonjangan, kelemahan-kelemahan yang makin lama makin memunjak mengakibatkan keruntuhannya. Setelah itu sengguruh yang terpaksa tunduk kepada kekuasaan muslim.   
Sejak Demak berdiri sebagai kerajaan dengan Pate Rodi atau Raden Patah sebagai rajanya, kemudiaan kerajaan Demak menempatkan  pengaruhnya dari pesisir utara Jawa Barat, hal ini tidak dapat dipisahka dari tujuannya yang bersifat politis dan ekonomis. Politis ialah untuk memutuskan hubungan kerajaan Pajajaran yang masih berkuasa di daerah pedalaman, dengan Portugis di Malaka. Dari sudut ekonomi pelabuhan-pelabuhan Sunda seperti Cirebon, Kalapa, dan Banten mempunyai potensi besar dalam mengekspor hasil buminya, terutama lada yang di ambil dari daerah Lampung. Usaha raja Demak tidak sia-sia, hal ini terbukti sejak tahun 1526/1527 pelabuhan-pelabuhan Pajajaran sudah ada di tangan kaum muslim namun pedalaman masih bertahan dengan sepintas kembali di atas. Tetapi akhirnya pusat kerajaan Pajajaran jatuh lalu pada sekitar tahun 1579/1580 karena serangan dari kerajaan Banten di bawah pimpinan Maulana Yusuf.
Adapun situasi politik ketika pengaruh Islam datang di kepulauan Maluku, tetapi tidak seperti di Jawa. Di sana orang-orang muslim tidak menghadapi kerajaan-kerajaan yang sedang mengalami perpecahan karena perebutan kekuasaan. Mereka datang dan menyebarkan agama Islam melalui perdagangan dan perkawinan. Dalam proses Islamisasi itu Maluku menghadapi persaingan politik dan monopoli perdagangan  di antara orang-orang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Persaingan di antara pedagang-pedagang asing itu juga menyebabkan persaingan antara kerajaan-kerajaan Islam sendiri.
  Pada umumnya dapat ditarik kesimpulan, bahwa kedatangan Islam dan cara penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya, ialah dengan cara damai, melalui perdagangan dan da’wah oleh muballigh-muballigh atau orang-orang alim. Kemudiaan apabila situasi politik di kerajaan-kerajaan itu mengalami kekacauan, dan kelemahan disebabkan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja, maka agama Islam dijadikan alat politik bagi golongan bangsawan dan raja-raja yang menghendaki kekuasaan.
Perlu kita ketahui pada masa kedatangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia terdapat  daerah-daerah yang bercorak Indonesia-Hindu. Contonya cara-cara penguburan pada masyarakat kerajaan di Gowa pada umumnya berdasarkan tradisi masa prasejarah yaitu penguburan arah timur-barat dengan bekal kubur, seperti mangkok, cepuk, tempayan buatan setempat dan barang-barang impor dari Cina, Annam, dan lain-lain. Demikian pula ada kebiasaan untuk memberi penutup mata dari emas atau kedok bagi jenazah bangsawan atau orang terkemuka. Bukti cara penguburan tersebut di peroleh  dari penggalian-penggalian kepurbakalaan di daerah Takalar dan Pangkajene kepulauan. Dari usia keramik maka usia kerangka manusia berasal dari abad ke-14, 15, 16, bahkan abad ke-17.
Selain itu peninggalan-peninggalan purbakala seperti bangunan-bangunan candi, patung-patung, ukiran-ukiran pada umumnya menunjukkan sifat kebudayaan Indonesia yang dilapisi oleh unsur-unsur Hindu/Budha. Bahkan fungsi candi pada saat itu adalah sebagai tempat penguburan abu jenazah raja-raja. Raja-raja yang meninggal dibuatkan patung dan perwujudannya melambangkan dewa-dewa yang mereka puja selama hidupnya. Candi Borobudur yang bertingkat sepuluh mungkin merupakan tempat pemujaan dan perlambangan raja-raja dinasti Sailendra.
Adapun bahasa-bahasa di kepulauan Indonesia pada waktu sebelum dan masa kedatangan serta penyebaran Islam bermacam-macam. Di samping itu raja-raja, putera-putera, dan orang-orang terdekat raja mempunyai cara bicara sendiri yang tidak dapat di mengerti oleh orang lain. Apalagi bahasa Sansekerta yang biasanya hanya di pakai oleh golongan kecil kaum Brahmana dan beberapa prasasti  oleh raja-raja, mungkin sejak kerajaan-kerajaan Indonesia-Hindu yang terakhir seperti Majapahit, Sunda Pajajaran, Sriwijaya, Melayu, sudah tidak di pergunakan lagi. Setelah itu dengan adanya penggunaan bahasa Melayu yang di sebabkan oleh hubungan lalu-lintas pelayaran dan perdagangan yang menggunakan bahasa ini sebagai komunikasi antar suku bangsa yang semula-mula menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Dengan perdagangan itulah maka bahasa Melayu yang kemudian disebut bahasa Indonesia meluas menjadi bahasa yang umum di pakai sebagai Linguafranca. Kedatangan orang-orang Muslim mengembangkan dan memperbanyak perbendaharaan  bahasa Melayu dengan kata-kata yang di ambil dari bahasa Arab.        
Oleh karena itu agama Islam di pandang lebih baik oleh rakyat yang semula menganut agama Hindu, karena dalam Islam tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Proses Islamisasi di Indonesia terjadi dan di permudah karena adanya dua pihak, yakni orang-orang muslim yang datang dan mengajarkan agama Islam dan golongan masyarakat Indonesia sendiri yang menerimanya. Permulaan Islamisasi di lakukan dengan adanya  saling pengertian akan kebutuhan dan kondisi rakyat pada saat itu.   

           



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
           
            Terjadinya dunia kita ini, kira-kira 250 ribu juta tahun yang lalu. Perlu kita ketahui didalamnya terdapat kebudayaan yang merupakan kesatuan yang tak dapat terpisahkan dengan manusia. Salah satu kebudayaan itu ialah kebudayaan megalithikum yang merupakan rangkaian dari penelitian ini. Kebudayaan megalithikum ialah kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan- bangunan dari batu-batu besar. Batu-batu ini biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. Perlu kita ketahui bahwa di negeri kita sampai kini pun masih terdapat kebudayaan megalithikum yang masih hidup, yang menjadi kebudayaan sekarang seperti di pulau Nias, Sumba, dan Flores. Hal ini tentu saja sangat banyak banyak memberikan petunjuk kepada kita untuk menyelami megalithikum prasejarah, tidak hanya mengenai hasil-hasil kebudayaannya melainkan juga alam pikiran yang tersimpan dibelakangnya dan menjadi pendorong. Hasil-hasil kebudayaan megalithikum yang terpenting adalah menhir, dolmen, sarcophagus atau keranda, dan kubur batu.

1.2 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang yang dikemukakan oleh penulis, terdapat beberapa permasalahan, antara lain :
     1. Apa saja situs-situs sejarah yang ada di desa kamal dan pekauman ?
     2. Dimana situs-situs yang banyak ditemukan, dan apakah factor yang mendorong
         semua ini !!

1.3  Tujuan Penulisan
            Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :
1.      Mengetahui situs-situs sejarah di desa kamal dan pekauman.
2.      Mencari cara untuk melestarikan situs-situs sejarah agar tidak dirusak oleh tangan- tangan jahil.
4
BAB II
PEMBAHASAN

SITUS-SITUS SEJARAH DI DESA KAMAL KECAMATAN ARJASA DAN CAGAR BUDAYA PEKAUMAN BONDOWOSO

A.Situs-situs sejarah di desa kamal kecamatan arjasa.
           
            Di desa kamal terdapat situs-situs menhir seperti batu kenong tonjolan 1, batu kenong tonjolan 2, kubur batu, menhir. Batu kenong tonjolan 1 melambangkan bentuk persembahan kepada arwah nenek moyang dan menjadi pemujaan yang dibuat sekitar abad X – XIV M ( puslit arkenus ).

BATU KENONG TONJOLAN 1


BATU KENONG TONJOLAN 2
5

            Batu kenong tonjolan 1 sebagai tanda penguburan sedangkan batu kenong tonjolan 2 sebagai ompak atau alas bangunan rumah dari kayu.

Kubur batu ialah peti minyak dan batu, ke empat sisinya berdinding papan-papan batu bagian alas dan bidang atasnya juga terbuat dari batu. Dibuat sekitar abad X – XIV M ( puslit arkenas ).

KUBUR BATU


Selain itu ada juga menhir yang diperkirakan dibuat sekitar tahun 600M. Tiang batu atau tugu batu yang didirikan sebagai tanda peringatan yang melambangkan arwah nenek moyang dan menjadi benda pemujaan. Dibuat sekitar abad X – XIV M   ( puslit arkenas).







6
MENHIR

            Di dekat menhir ini terdapat pohon besar dan dikira dahulu orang-orang yang dating selalu memebwa sesajen sebagai tanda penghormatan kepada hal yang ghaib. Sesajen itu biasanya kue apem yang berfungsi sebagai payung penyelamat warga-warga disekitarnya. Media menhir sebagai arah berkomunikasi. Menhir juga sebagai symbol fisik orang yang dimakamkan atau orang yang sudah meninggal. Diperkirakan pada tahun 1988 masih ada penghormatan.
`           Situs-situs menhir banyak ditemukan di desa kamal, Karena daerah ini memiliki suasana geografis daerah pegunungan. Daerahnya subur, Banyak makanan dan Air yang cukup mudah sewhingga pada zaman dahulu banyak orang yang tinggal didaerah ini.
B. Situs-situs Sejarah Cagar budaya Pekauman Bondowoso
            Masih ingat bahwa ada peradaban megalithikum sebelum peradaban terkini. Dan situs-situs bangunan batu besar yang menandai keberadaan budaya megalithikum yang terdapat di Bondowoso. Bondowoso pernah disebut-sebut sebagai kabupaten minus di jawa timur, tapi bila ditelusuri dari situs-situs peningggalan zaman batu dikota yang terletak sekitar 192 kilometer arah tenggara Surabaya ini, boleh dikota bondowoso menjadi semacam saksi sejarah peradaban megalithic satu-satunya di jawa timur yang terkaya dan masih bias disaksikan hingga kini. Sebagai catatan ahli sejarah dan arkeologi yang pernah meneliti wilayah ini, menemukan benda-benda bersejarah salah satunya di kecamatan Grujugan desa pekauman.
7
            Namun sebenarnya seperti yang dijelaskan Selamet Riyadi, peneliti dan ahli sejarah yang menemani liputan mossaik bila mau menelusuri lebih seksama kita akan  dengan mudah menemukan batu-batu peninggalan zaman prasejarah itu banyak titik, tersebar merata di desa-desa hamper 20 kecamatan di Bondowoso. Kadang batu-batu peninggalan zaman megalithic ini berserakan tidak jaugh dari jalan kota, sawah-sawah, sungai dan tepi-tepi jalan kecil. Sebagian besar lainnya banyak ditemukan di tengah tanah tegalan petani dan di tengah perkampungan penduduk.
            Di desa pekauman kecamatan Grujugan sekitar 5 kilometer disebelah selatan kota Bondowoso, misalnya terdapat satu patung nenek moyang yang unik dengan jenis patung polenisia. Patung ini memiliki ciri- ciritidak ada leher, telinganya menonjol, pantatnya montok, tangan melekat di badan. Orang bondowoso yang meyoritas bebahasa madura menyebutnya Betoh Nyai ( batu nyai ). Tetapi yang paling lajim menyebutnya arcah menhir.


ARCA MENHIR
           
Arca menhir ini memiliki tinggi 153 sentimeter dan tebal 52 sentimeter , lingkar dadanya berukuran 60 sentimeter sedangkan lingkar kepalanya 46 sentimeter. Patung betoh nyae atau arca menhir ini berada di tengah kebun milik petanib. Patung ini dipercayai sebagai dewi kesuburan. Patung ini masuk klasifikasi sebagai patung tipe steattopigic atau menhir.Di sekitar betoh nyae terdapat puluhan batu kenong, sarko fogus dan dolmen.
8
            Adapun situs sejarah lainnya misalkan dolmen yang banyak ditemukan ditengah lading petadi ukurannya besar-besar menunjukkan status penghuni daerah  itu dimasa lalu. Semakin besar dolmen menunjukkan tingginya status mereka, mungkin karena kekayaan atau keramatnya seseorang.
            Bahkan kata alumnus FKIP UNEJ di perkirakan dolmen Bondowoso berlangsung antara awal tarikh masehi sekitar 2.500 -2.000 SM. Gambaran itu konon terlihat dari dolmen di desa pekauman, grajungan dari asal katanya Dol berarti meja dan men adalah batu, warga setempat menyebutnye betoh meja (batu meja ). Dolmen ini pada perkembangannya bukan lagi merupakan sarang pemujaan tetapi berfungsi sebagai penguburan. Jenasah ditempatkan dibawah diantara empat sampai lima kaki dolmen. Didalamnya terdapat berbagai kubur yang ditemukan beberapa tahun terakhir.


DOLMEN
           

           





9

Sarcophagus atau keranda batu pandhusa juga ada di daerah Bondowoso. Sarcophagus berfungsi sebagai usungan mayat. Bahan baku pembuatan sarcophagus adalah batuan konglomerat yang terdiri dari wadah dan tutup. Sacrophagus berupa batu monolit berbentuk memanjang yang dicekungkan bagian tengahnya sekilas tampak seperti lesung, diatasnya terdapat pula tersendiri dengan bentuk yang sama. Terkadang terdapat pula hiasan pada tutup sarcophagus tersebut, hiasan ukir-ukiran yang menggambarkan nenek moyang, biasanya hiasan itu menyerupai kadal atau gambaran raut muka manusia dengan mata melotot.



SARCOPHAGUS

Senin, 21 Mei 2012

nasib tragis warisan kebudayaan di jember... candi deres



tahukah kamu bahwa di daerah gumukmas ada sebuah candi... namanya candi deres.. sebuah candi yang kondisinya benar benar mau ambruk... masyarakat kita kurang peduli... mari sarjana muda kita bangun kesadaran masyarakat akan warisan budaya tertinggi nusantara... mulai dari diri sendiri....  

peninggalan megalitikum di situs kamal kabupaten jember., dok.penulis