Selasa, 11 Desember 2012

pendidikan sejarah dan mata pelajaran sejarah

masa depan dan nasib mata pelajaran sejarah kian memprihatinkan.. terlebih lagi dengan adanya wacana mata pelajaran sejarah pada tahun pelajaran 2012/2013 akan dihapus dalam daftar kurikulum sekolah yang ada saat ini. sebuah kenyataan yang sangat pahit yang harus diterima bagi kami komunitas sejarah, setidak nya pepatah yang berbunyi" bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya" sudah tidak lagi di gunakan.. kenyataan lain juga didukung dari rendaHnya kompetensi lulusan dari jurusan pendidikan sejarah yang mencetak calon calon guru guru sejarah. guru guru sejarah tidak mampu meningkatkan potensi nilai nilai kebangsaan yang ada dalam pelajaran sejarah.. gru sejarah seperti mati kreativitasnya..tidak lagi mampu menciptakan metode metode pembelajaran yang baik. ditambah lagi dengan sedikitnya jam pelajaran yang ada... membuat mata pelajaran yang seharusnya membuat negara bijak tidak mampu berkembang dan kini dihapuskan.. konsepsi pancasila tidak dapat ditanamkan oleh guru sejarah dan mata pelajaran sejarah. ini yang membuat segalanya menjapdi sangat menyedihkan. dan kini pemerintah membuka wacana penutupan dan penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum SMA. lau pertanyaanya bagaimana dengan nasib para lulsan sejaran dan pendidikan sejarah dan bagaimana nasib dari lembaga kesejarahan di lingkungan kampus maupun lingkungan pendidik???? BERSAMBUNG.......

THINK PAIR SHARE DALM PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan yang melibatkan komponen-komponen antara lain siswa, guru, sarana dan prasarana belajar. Dalam pembelajaran tersebut, terjadi interaksi yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Komponen penting lainnya adalah guru, guru sebagai tenaga pengajar harus berusaha agar informasi dan pengetahuan yang disampaikan mudah diterima oleh siswa. Guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada siswa, namun banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan terutama jika ingin mendapatkan hasil belajar yang optimal Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru mata pelajaran ekonomi SMP Islam Yosowilangun kelas VII A pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, peneliti mendapat informasi bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan perilaku konsumen yang karakteristik materinya terdapat banyak konsep dan kurva-kurva adalah metode ceramah Motivasi belajar siswa SMP Islam Yosowilangun kelas VII. A cenderung tidak tampak pada saat pembelajaran, data hasil observasi awal menunjukkan jumlah skor dari masing-masing indikator motivasi belajar sebagai berikut: minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran sebesar 1.81, semangat siswa dalam melakukan tugas-tugasnya sebesar 1.62, tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugasnya sebesar 1.72, rasa senang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebesar 1.64, reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru sebesar 1.59. Dari data tersebut diperoleh skor rata-rata motivasi belajar sebesar 1.68, yaitu tergolong rendah jika dikaitkan dengan pedoman interpretasi skor rata-rata motivasi belajar siswa Penerapan model pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tujuan, bahan, kemampuan guru, dan kondisi siswa. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Think Pair Share. Menurut (Moedjiono dan Dimyati, 1992:54) metode diskusi Think Pair Share ini bersifat umum yang artinya bisa diterapkan dalam pembelajaran apapun baik itu ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu-ilmu Kekhususan dari pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share adalah dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu sehingga setiap anggota kelompok tidak dapat menggantungkan pada anggota yang lain tanpa kerja apapun. Setiap siswa mendapat kesempatan sama untuk memperoleh hasil maksimal dalam kelompoknya untuk belajar (Moedjiono dan Dimyati, 1992:64). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. bagaimanakah penerapan model Think pair Share dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012? 2. bagaimanakah penerapan model Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012? Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. mendeskripsikan penerapan model Think Pair Share untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012. 2. mendeskripsikan penerapan model Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran kelas semester ganjil 2011/2012. Setelah penelitian selesai dilaksanakan diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. bagi guru, sebagai acuan dalam pengelolaan pembelajaran yang efektif dan sebagai sumbangan pembinaan tentang bagaimana cara menerapkan model Think Pair Share pada mata pelajaran Ekonomi. 2. bagi siswa, memberikan sajian yang menarik, menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi.3. bagi sekolah, sebagai sumbangan pemikiran demi meningkatkan mutu pendidikan di kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran.4. bagi peneliti, sebagai masukan dan wawasan dalam menambah pengalaman dan bekal dalam menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh. TPS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif berstruktur yang di gunakan untuk meningkatkan pengusan Akademik ( Nurhadi 2004 : 66 ). TPS dapat di gunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan prosedur yang digunakan sangat sederhana. Langkah – langkah dalam TPS yang di jelaskan oleh Gunter adalah sebagai berikut : • Siswa berfikir secara Individual ( Thinking ) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan menjawab atas pertanyaan yang di ajukan. • Masing – masing siswa berdiskusi bersama pasangannya (Pairing) Tahap ini merupkan waktu untuk siswa bekerja sama dengan temannya (pasangannya) untuk menemukan jawaban atau bertukar pendapat tentang jawaban dari pertanyaannya. • siswa menceritakan jawaban mereka di depan kelas ( Sharing ) Pada bagian akhir ini, siswa baik secara individu atau kelompok menyampaikan jawabannya di depan kelas. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar ( Sudjana, 1999 : 2 ). HIPOTESIS Berdasarkan rumusan permasalahan, kajian teoritis dan penelitian yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian adalah Jika di gunakan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Think Pair Share ( TPS ) maka dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penyelidikan atau kajian secara sistematis terencana yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi (dalam hal ini guru) untuk memperbaiki pembelajaran dengan jalan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkan Pendekatan Penelitan Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menghasilkan data yang berupa ucapan dari objek yang diamati itu sendiri Desain dan Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model skema spiral penelitian tindakan Hopkins, yaitu model yang menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri dari empat fase (PGSM, 1999:8). Keempat fase tersebut meliputi perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi Analisis Data Analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah analisis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar apakah mengalami peningkatan atau tidak. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan Analisis Data Gambaran Umum Proses Belajar mengajar dan hasil belajar siswa kelas VII.A sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share ( TPS ). Berdasarkan pengamatan yang di lakukan peneliti sebelum pelaksanaan tindakan di ketahui bahwa gambaran umum proses belajar di kelas VII.A berlangsung cukup baik, namun dalam penyampaian materi guru masih cenderung menggunakan metode ceramah atau cara konvensional dan siswa belum diarahkan untuk dapat melakukan proses belajar secara mandiri sehingga yang tampak berperan dalam proses belajar mengajar adalah guru. Untuk mengetahui ketuntasan belajar ekonomi baik secara individual atau klasikal maka peneliti menggunakan Rumus di bawah ini. Ketuntasan hasil belajar siswa Secara Individual Keterangan: P = Persentase ketuntasan hasil belajar siswa n = Skor yang diperoleh siswa N = Skor maksimum dalam tes Ketuntasan secara Klasikal Pembahasan Hasil Belajar siswa yang diajarkan tanpa pembelajaran teknik TGT pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi.Pengambilan data di awali dengan pengambilan Nilai, dalam hal ioni hanya di peroleh nilai kognitif saja berdasarkan nilai rata rata kelas, kelas VII.A memperoleh niilai rata rata 60,04 dan nilai ketuntasan hasil belajar sebesar 45%,hala ini berarti rata rata kelas VII.A tergolong rendah, sehingga perlu diadakan tindakan untuk perbaikan proses belajar mengajar. Hasil belajar siswa kelas kelas VII.A dengan pembelajaran teknik TGT pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi. Pelaksanaan Siklus a. Pertemuan pertama.Berdasarkan rencana yang telah di susun dan di persiapkan, maka pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 april 2008 di kelas VII.A SMP Islam Yosowilangun. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit yaitu mulia pukul 07.00 – 08.30 WIB Siklus I ( pertemuan ke dua ) Adapun hal - hal yang dilakukan dalam pertemuan kedua adalah sebagai berikut : Perencanaan Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah menyusun silabus dan sistem penilaian, Menyusun Rencana pembelajaran, menyusun lembar kerja Siswa LKS, menyusun soal tes pendahuluan beserta kunci Jawaban, menyusun daftar kelomopok siswa,menyusun soal dan jawaban dalam TPS, menyusun lembar penilaian TPS. Tindakan Adapaun materinya adalah sub pokok bahasan kegiatan konsumsi barang dan jasa,kegiatan produksi,distribusi. Dengan alokasi waktu 2x45 menit, pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan yang pertama, dengan menerapkan pembelajaran teknik TPS Refleksi Berdasarkan analisis hasil observasi siswa pada siklus 1 pertemuan ke dua dapat di ketahui bahwa siswa kelas VII.A SMP Islam Yosowilangun sangat tertarik dan suka mempelajari pelajaran ekonomi dengan menggunakan Teknik pembelajaran kooperatif Think Pair Share ( TPS ). Siklus II ( Pertemuan Ketiga ) Adapaun hal hal yang di laksanakan selama pelaksaan siklus II adalah sebagai berikut : Perencanaan Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah menyusun silabus dan sistem penilaian, menyusun rencana pembelajaran, menyusun lembar kerja Siswa, menyusun soal tes beserta jawabannya menyusun lembar penilaian. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke tiga di laksanakan pada hari selasa tanggal 15 april 2008 dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model TPS. Adapun materi yang di pelajari adalah kegiatan pokok ekonomi dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu hasil belajar kognitif mencapai rata rata nilai tugas II 77,25 dan rata rata nilai ulangan harian mencapai nilai 78,76, nilai keseluruhan antara nilai tugas dan nilai ulangan harian II di peroleh nilai 78,06, sedangkan pada hasil belajar afektif di peroleh nilai rata rata 83,38 dan hasil belajar nilai rara rata Psikomotor adalah 87,75, pada siklus II ini siswa sudah dapat dikatakan memahami dan membiasakan diri dengan pembelajaran kooperatif model TPS Pada siklus II pertemuan ke tiga ini, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif TPS, mereka mulai menunjukkan keaktifan, kemauan, kemampuan, dan tanggungan jawabnya dalam belajar. Ketuntasan belajar dengan menggunakan Teknik Think Pair Share pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal di katakan tidak tuntas karena prosentase ketuntasan klasikal pada aspek kognitif adalah sebesar 57,5 %.sedangkan ketuntasan belajar pada aspek afektif adalah sebesar 70 %. Pada aspek psikomotor secara klasikal hanya 70 %. Dengan demikian pada siklus I ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal belum tercapai sehingga perlu di lanjutkan ke siklus II. Ketidaktercapaian ketuntasan belajar pada siklus I ini di mungkinkan siswa baru mengenal teknik pembelajaran Think Pair Share ( TPS ), Pada sikuls II ketuntasan belajar siswa baik kognitif, Afektif, dan Psikomotor secara klasikal dikatakan tuntas, karena pada aspek kognitif siswa yang memperoleh nilai 60 – 100 sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5 %. Dan yang memperoleh niali < 65 hanya 4 siswa dengan presentase 15%. Pada aspek Psikomotor siswa yang mendapat nilai 65 – 100 sebanyak 37 siswa dengan presentase 93% dan yang mendapat nilai < 65 hanya 3 siswa dengan presentase 7%. Pada sikuls II ini ketuntasan belajar siswa di katakan tuntas, karena siswa telah memahami model TPS sehingga nilai yang di peroleh mengalami peningkatan. D. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini disimpulkan Adanya peningkatan hasil belajar ekonomi dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share ( TPS ) pada setiap siklus. Pada siklus I berdasarkan tabel terdapat peningkatan hasil belajar ekonomi baik dari aspek kognitif yang memperoleh nilai sebesar 60,5 afektif sebesar 75,94%, dan psikomotor sebesar 70%. Untuk mengoptimalkan pembelajaran maka dilakukan siklus II dimana pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada tabel terdapat peningkatan baik Pada aspek kognitif sebesar 92,56%, aspek afektif sebesar 85%, dan pada aspek psikomotor sebesar 93%. sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teknik Think Pair Share ( TPS ) akan dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2011. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Bumi aksara. Depdiknas. 2003. UU Republik Indonesia Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyanti dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dinn Wahyudin, Ishak, Abduhak, 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas terbuka. Hobri, 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Jember :Center for Society Studies ( CSS ). Ibrahim, muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rasdakarya. Muslich, Masnur. 2011. Melakukan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta : Bumi Aksara. Mustaqim, 2011. Peningkatan Aktivitas dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share dilengkapi denga Video Kucing pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Kalisat Tahun Ajaran 2010. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Unversitas Jember. Nurhadi, Yasin, B., Senduk, A. G. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Sardiman, A.M, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : PT. Raya Grafindo. Sudjana, Nana. 1989. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto, M.Pd. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. Wardhani, Igak. Dkk. 2007. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. WinataPutra, Udin, S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universita Terbuka

THINK PAIR SHARE DALM PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan yang melibatkan komponen-komponen antara lain siswa, guru, sarana dan prasarana belajar. Dalam pembelajaran tersebut, terjadi interaksi yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Komponen penting lainnya adalah guru, guru sebagai tenaga pengajar harus berusaha agar informasi dan pengetahuan yang disampaikan mudah diterima oleh siswa. Guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada siswa, namun banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan terutama jika ingin mendapatkan hasil belajar yang optimal Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru mata pelajaran ekonomi SMP Islam Yosowilangun kelas VII A pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, peneliti mendapat informasi bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan perilaku konsumen yang karakteristik materinya terdapat banyak konsep dan kurva-kurva adalah metode ceramah Motivasi belajar siswa SMP Islam Yosowilangun kelas VII. A cenderung tidak tampak pada saat pembelajaran, data hasil observasi awal menunjukkan jumlah skor dari masing-masing indikator motivasi belajar sebagai berikut: minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran sebesar 1.81, semangat siswa dalam melakukan tugas-tugasnya sebesar 1.62, tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugasnya sebesar 1.72, rasa senang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebesar 1.64, reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru sebesar 1.59. Dari data tersebut diperoleh skor rata-rata motivasi belajar sebesar 1.68, yaitu tergolong rendah jika dikaitkan dengan pedoman interpretasi skor rata-rata motivasi belajar siswa Penerapan model pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tujuan, bahan, kemampuan guru, dan kondisi siswa. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah Think Pair Share. Menurut (Moedjiono dan Dimyati, 1992:54) metode diskusi Think Pair Share ini bersifat umum yang artinya bisa diterapkan dalam pembelajaran apapun baik itu ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu-ilmu Kekhususan dari pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share adalah dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu sehingga setiap anggota kelompok tidak dapat menggantungkan pada anggota yang lain tanpa kerja apapun. Setiap siswa mendapat kesempatan sama untuk memperoleh hasil maksimal dalam kelompoknya untuk belajar (Moedjiono dan Dimyati, 1992:64). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. bagaimanakah penerapan model Think pair Share dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012? 2. bagaimanakah penerapan model Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012? Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. mendeskripsikan penerapan model Think Pair Share untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran semester ganjil 2011/2012. 2. mendeskripsikan penerapan model Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran kelas semester ganjil 2011/2012. Setelah penelitian selesai dilaksanakan diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. bagi guru, sebagai acuan dalam pengelolaan pembelajaran yang efektif dan sebagai sumbangan pembinaan tentang bagaimana cara menerapkan model Think Pair Share pada mata pelajaran Ekonomi. 2. bagi siswa, memberikan sajian yang menarik, menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi.3. bagi sekolah, sebagai sumbangan pemikiran demi meningkatkan mutu pendidikan di kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran.4. bagi peneliti, sebagai masukan dan wawasan dalam menambah pengalaman dan bekal dalam menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh. TPS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif berstruktur yang di gunakan untuk meningkatkan pengusan Akademik ( Nurhadi 2004 : 66 ). TPS dapat di gunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan prosedur yang digunakan sangat sederhana. Langkah – langkah dalam TPS yang di jelaskan oleh Gunter adalah sebagai berikut : • Siswa berfikir secara Individual ( Thinking ) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan menjawab atas pertanyaan yang di ajukan. • Masing – masing siswa berdiskusi bersama pasangannya (Pairing) Tahap ini merupkan waktu untuk siswa bekerja sama dengan temannya (pasangannya) untuk menemukan jawaban atau bertukar pendapat tentang jawaban dari pertanyaannya. • siswa menceritakan jawaban mereka di depan kelas ( Sharing ) Pada bagian akhir ini, siswa baik secara individu atau kelompok menyampaikan jawabannya di depan kelas. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar ( Sudjana, 1999 : 2 ). HIPOTESIS Berdasarkan rumusan permasalahan, kajian teoritis dan penelitian yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian adalah Jika di gunakan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Think Pair Share ( TPS ) maka dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VII. A SMP Islam Yosowilangun B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penyelidikan atau kajian secara sistematis terencana yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi (dalam hal ini guru) untuk memperbaiki pembelajaran dengan jalan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkan Pendekatan Penelitan Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menghasilkan data yang berupa ucapan dari objek yang diamati itu sendiri Desain dan Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model skema spiral penelitian tindakan Hopkins, yaitu model yang menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri dari empat fase (PGSM, 1999:8). Keempat fase tersebut meliputi perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi Analisis Data Analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah analisis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar apakah mengalami peningkatan atau tidak. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan Analisis Data Gambaran Umum Proses Belajar mengajar dan hasil belajar siswa kelas VII.A sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share ( TPS ). Berdasarkan pengamatan yang di lakukan peneliti sebelum pelaksanaan tindakan di ketahui bahwa gambaran umum proses belajar di kelas VII.A berlangsung cukup baik, namun dalam penyampaian materi guru masih cenderung menggunakan metode ceramah atau cara konvensional dan siswa belum diarahkan untuk dapat melakukan proses belajar secara mandiri sehingga yang tampak berperan dalam proses belajar mengajar adalah guru. Untuk mengetahui ketuntasan belajar ekonomi baik secara individual atau klasikal maka peneliti menggunakan Rumus di bawah ini. Ketuntasan hasil belajar siswa Secara Individual Keterangan: P = Persentase ketuntasan hasil belajar siswa n = Skor yang diperoleh siswa N = Skor maksimum dalam tes Ketuntasan secara Klasikal Pembahasan Hasil Belajar siswa yang diajarkan tanpa pembelajaran teknik TGT pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi.Pengambilan data di awali dengan pengambilan Nilai, dalam hal ioni hanya di peroleh nilai kognitif saja berdasarkan nilai rata rata kelas, kelas VII.A memperoleh niilai rata rata 60,04 dan nilai ketuntasan hasil belajar sebesar 45%,hala ini berarti rata rata kelas VII.A tergolong rendah, sehingga perlu diadakan tindakan untuk perbaikan proses belajar mengajar. Hasil belajar siswa kelas kelas VII.A dengan pembelajaran teknik TGT pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi. Pelaksanaan Siklus a. Pertemuan pertama.Berdasarkan rencana yang telah di susun dan di persiapkan, maka pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 april 2008 di kelas VII.A SMP Islam Yosowilangun. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit yaitu mulia pukul 07.00 – 08.30 WIB Siklus I ( pertemuan ke dua ) Adapun hal - hal yang dilakukan dalam pertemuan kedua adalah sebagai berikut : Perencanaan Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah menyusun silabus dan sistem penilaian, Menyusun Rencana pembelajaran, menyusun lembar kerja Siswa LKS, menyusun soal tes pendahuluan beserta kunci Jawaban, menyusun daftar kelomopok siswa,menyusun soal dan jawaban dalam TPS, menyusun lembar penilaian TPS. Tindakan Adapaun materinya adalah sub pokok bahasan kegiatan konsumsi barang dan jasa,kegiatan produksi,distribusi. Dengan alokasi waktu 2x45 menit, pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan yang pertama, dengan menerapkan pembelajaran teknik TPS Refleksi Berdasarkan analisis hasil observasi siswa pada siklus 1 pertemuan ke dua dapat di ketahui bahwa siswa kelas VII.A SMP Islam Yosowilangun sangat tertarik dan suka mempelajari pelajaran ekonomi dengan menggunakan Teknik pembelajaran kooperatif Think Pair Share ( TPS ). Siklus II ( Pertemuan Ketiga ) Adapaun hal hal yang di laksanakan selama pelaksaan siklus II adalah sebagai berikut : Perencanaan Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah menyusun silabus dan sistem penilaian, menyusun rencana pembelajaran, menyusun lembar kerja Siswa, menyusun soal tes beserta jawabannya menyusun lembar penilaian. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke tiga di laksanakan pada hari selasa tanggal 15 april 2008 dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model TPS. Adapun materi yang di pelajari adalah kegiatan pokok ekonomi dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu hasil belajar kognitif mencapai rata rata nilai tugas II 77,25 dan rata rata nilai ulangan harian mencapai nilai 78,76, nilai keseluruhan antara nilai tugas dan nilai ulangan harian II di peroleh nilai 78,06, sedangkan pada hasil belajar afektif di peroleh nilai rata rata 83,38 dan hasil belajar nilai rara rata Psikomotor adalah 87,75, pada siklus II ini siswa sudah dapat dikatakan memahami dan membiasakan diri dengan pembelajaran kooperatif model TPS Pada siklus II pertemuan ke tiga ini, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif TPS, mereka mulai menunjukkan keaktifan, kemauan, kemampuan, dan tanggungan jawabnya dalam belajar. Ketuntasan belajar dengan menggunakan Teknik Think Pair Share pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal di katakan tidak tuntas karena prosentase ketuntasan klasikal pada aspek kognitif adalah sebesar 57,5 %.sedangkan ketuntasan belajar pada aspek afektif adalah sebesar 70 %. Pada aspek psikomotor secara klasikal hanya 70 %. Dengan demikian pada siklus I ketuntasan belajar baik perorangan maupun klasikal belum tercapai sehingga perlu di lanjutkan ke siklus II. Ketidaktercapaian ketuntasan belajar pada siklus I ini di mungkinkan siswa baru mengenal teknik pembelajaran Think Pair Share ( TPS ), Pada sikuls II ketuntasan belajar siswa baik kognitif, Afektif, dan Psikomotor secara klasikal dikatakan tuntas, karena pada aspek kognitif siswa yang memperoleh nilai 60 – 100 sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5 %. Dan yang memperoleh niali < 65 hanya 4 siswa dengan presentase 15%. Pada aspek Psikomotor siswa yang mendapat nilai 65 – 100 sebanyak 37 siswa dengan presentase 93% dan yang mendapat nilai < 65 hanya 3 siswa dengan presentase 7%. Pada sikuls II ini ketuntasan belajar siswa di katakan tuntas, karena siswa telah memahami model TPS sehingga nilai yang di peroleh mengalami peningkatan. D. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini disimpulkan Adanya peningkatan hasil belajar ekonomi dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share ( TPS ) pada setiap siklus. Pada siklus I berdasarkan tabel terdapat peningkatan hasil belajar ekonomi baik dari aspek kognitif yang memperoleh nilai sebesar 60,5 afektif sebesar 75,94%, dan psikomotor sebesar 70%. Untuk mengoptimalkan pembelajaran maka dilakukan siklus II dimana pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada tabel terdapat peningkatan baik Pada aspek kognitif sebesar 92,56%, aspek afektif sebesar 85%, dan pada aspek psikomotor sebesar 93%. sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teknik Think Pair Share ( TPS ) akan dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2011. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Bumi aksara. Depdiknas. 2003. UU Republik Indonesia Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyanti dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dinn Wahyudin, Ishak, Abduhak, 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas terbuka. Hobri, 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Jember :Center for Society Studies ( CSS ). Ibrahim, muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rasdakarya. Muslich, Masnur. 2011. Melakukan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta : Bumi Aksara. Mustaqim, 2011. Peningkatan Aktivitas dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share dilengkapi denga Video Kucing pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Kalisat Tahun Ajaran 2010. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Unversitas Jember. Nurhadi, Yasin, B., Senduk, A. G. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Sardiman, A.M, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : PT. Raya Grafindo. Sudjana, Nana. 1989. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto, M.Pd. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. Wardhani, Igak. Dkk. 2007. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. WinataPutra, Udin, S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universita Terbuka