Selasa, 19 Maret 2019


TINJAUAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KECAMATAN JOMBANG DI ERA REFORMASI TEKNOLOGI 4.0
Pendidikan dalam perkembangan dinamika social masyarakat merupakan salah satu saluran perubahan kelas sosial, hal ini dilandasi asumsi bahwa pendidikan mampu menciptakan cendekiawan cendekiawan yang pada akhirnya menjadi agent of change bagi masyarakat. Lahirnya nya para kaum terdidik membuat dinamika masyarakat semakin cepat kearah masyarakat madani, masyarakat dengan kesadaran social yang tinggi, pendidikan juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teknologi, lahirnya kaum cerdik pandai memunculkan ilmuwan ilmuwan yang menciptakan, menemukan hal hal baru yang berguna bagi perkembangan masyarakat. Hubungan yang erat dari kedua komponen kehidupan inilah yang turut menyumbang pengaruh besar bagi lahirnya era yang reformasi teknologi 4.0.
Pentingnya pendidikan sudah dikatakan semenjak zaman Yunani Kuno, Plato mengatakan bahwa pendidikan itu sangat perlu, baik bagi dirinya selaku individu maupun sebagai warga masyarakat. Ia beranggapan, idealnya dalam sebuah negara pendidikan mendapatkan tempat yang paling utama dan mendapatkan perhatian paling khusus. Bahkan, karena pendidikan adalah tugas dan panggilan sangat mulia, maka ia harus diselenggarakan oleh negara, karena pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran.
Secara tegas pendidikan adalah saluran mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa  sebuah bangsa pada era pencerahan. Pendidikan bertujuan untuk membangun tatanan bangsa yang berbalut dengan nilai-nilai kepintaran, kepekaan, dan kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan tonggak kuat untuk mengentaskan kemiskinan pengetahuan, menyelesaikan persoalan kebodohan, dan menutaskan segala permasalahan bangsa yang selama ini terjadi. Peran pendidikan jelas merupakan hal yang signifikan dan sentral karena pendidikan memberikan pembukaan dan perluasan pengetahuan sehingga bangsa ini betul betul sadar terhadap kehidupan bangsa ini menjadi bangsa yang beradab dan berbudaya. Pendidikan dilahirkan untuk memperbaiki segala ketimpangan yang sudah menggumpal di segala sendi kehidupan sebuah bangsa.
Pandangan pentingnya pendidikan bagi masyarakat yang bermuara pada perpindahan kelas social pada masyarakat inilah yang harus menjadi fokus utama dalam kehidupan. Sangat pentingnya hingga pendidikan menjadi tanggung jawab Negara dalam menjamin kehidupan warga masyarakatnya. Jika si kaya mendapatkan pendidikan yang baik maka, begitu juga si miskin juga harus mendapat pendidikan yang baik. Sejalan dengan peranan pendidikan dalam perubahan dan perbaikan kehidupan social masyarakat, pendidikan juga mempunyai peran yang penting dalam era millennial sekarang ini.
Reformasi teknologi 4.0 adalah satu era perkembangan social komplek. Tidak hanya mempengaruhi satu bidang kehidupan tetapi mempengaruhi, merubah struktur massif kehidupan, perubahan teknologi dewasa ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan dunia teknologi saja, tetapi juga mempengaruhi kehidupan social masyarakat, pendidikan masyarakat, ekonomi dan budaya masyarakat. Hal ini lah yang melatar belakangi lahirnya istilah reformasi teknologi.
Dalam perkembangan dewasa ini reformasi teknologi 4.0 berkembang di berbagai sendi kehidupan, dari yang sederhana dalam pergaulan masyarakat sampai penemuan penemuan teknologi tepat guna sebagai hasil sinergi Antara pendidikan dan teknologi yang menghasilkan masyarakat yang lebih maju baik secara peradaban maupun secara norma dan budaya.
Harus diakui bahwa keseteraan pendidikan masih jauh dari adil sekarang ini, tapi tuntutan mendapatkan pendidikan yang layak merupakan suatu usaha yang terus berkelanjutan, multi dimensi Multi sektoral. Tuntutan kesetaraan dalam pendidikan hanyalah sebuah kata retoris. Sebab, tuntutan tersebut tidak memperlihatkan “apa dan bagaimana” mencapai kesetaraan tersebut. Masih bayaknya ketimpangan-ketimpangan dan ketidakmerataan yang terjadi. Pembangunan manusia pada umumnya hanya berpusat pada daerah perkotaan dan sangat jauh jika di komparasikan dengan apa yang terjadi daerah-daerah dalam hal ini pedesaan. Tidak hanya kualitas pendidikan yang rendah tetapi akses untuk menerima pendidikan sangatlah terbatas, sehingga pantaslah kata "setara" dalam pendidikan hanya kata kiasan yang melahirkan sebuah utopis belaka. Bahkan menurut David Cooper tuntutan untuk mendapatkan manusia-manusai berkualitas secara intelektual dan spiritual melalu kebijakan pemerataan (leveling) hanya akan mampu menimbulkan ketidakmerataan baru, namun apabila ingin diterapkan harus melakukan tuntutan yang lebih tegas untuk pemerataan segala bidang.
Masyarakat di Kecamatan Jombang merupakan masyarakat agraris yang memiliki tingkat dinamika social yang lambat,berbeda dengan masyarakat industry yang tingkat dinamika sosialnya cepat. Masyarakat di kecamatan jombang memiliki karakteristik yang unik dimana masyarakatnya yang mulai terkonsentrasi pada aktivitas media social yang on trend saat ini tapi masih terkendali dalam budaya agraris yang kuat.
Dari dampak berkembangnya  reformasi teknologi 4.0 masyarakat menjadi melek teknologi, arah perkembangan budaya juga telah berkembang lebih modern. Arus informasi menjadi tak terbatas dan cepat menyebar melalui situs situs jejaring social yang masyarakat miliki. Dampak dampak berkembangnya kebudayaan dan peradaban pada masyarakat jombang tentu harus di imbangi dan bersinergi dengan perkembangan pendidikan masyarakatnya, bukan justru semakin melemahkan nilai dan norma social yang sudah dipegang secara luhur oleh masyarakat desa Jombang. Oleh karena itu, pendidikan yang merubakan kanvas kehidupan harus berkembang mengikuti masalah masalah social yang kemudian di bawa ke dalam dunia pembelajaran guna menciptakan manusia yang utuh dan kompetitif mengimbangi cepatnya reformasi teknologi 4.0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar