TINJAUAN SOSIAL PADA
MASYARAKAT KECAMATAN JOMBANG DI ERA REFORMASI TEKNOLOGI 4.0
Pendidikan
dalam perkembangan dinamika social masyarakat merupakan salah satu saluran
perubahan kelas sosial, hal ini dilandasi asumsi bahwa pendidikan mampu
menciptakan cendekiawan cendekiawan yang pada akhirnya menjadi agent of change bagi masyarakat.
Lahirnya nya para kaum terdidik membuat dinamika masyarakat semakin cepat
kearah masyarakat madani, masyarakat dengan kesadaran social yang tinggi,
pendidikan juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teknologi, lahirnya
kaum cerdik pandai memunculkan ilmuwan ilmuwan yang menciptakan, menemukan hal
hal baru yang berguna bagi perkembangan masyarakat. Hubungan yang erat dari
kedua komponen kehidupan inilah yang turut menyumbang pengaruh besar bagi
lahirnya era yang reformasi teknologi 4.0.
Pentingnya
pendidikan sudah dikatakan semenjak zaman Yunani Kuno, Plato mengatakan bahwa
pendidikan itu sangat perlu, baik bagi dirinya selaku individu maupun sebagai
warga masyarakat. Ia beranggapan, idealnya dalam sebuah negara pendidikan
mendapatkan tempat yang paling utama dan mendapatkan perhatian paling khusus.
Bahkan, karena pendidikan adalah tugas dan panggilan sangat mulia, maka ia
harus diselenggarakan oleh negara, karena pendidikan itu sebenarnya merupakan
suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran.
Secara
tegas pendidikan adalah saluran mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa
sebuah bangsa pada era pencerahan. Pendidikan bertujuan untuk membangun
tatanan bangsa yang berbalut dengan nilai-nilai kepintaran, kepekaan, dan
kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan
tonggak kuat untuk mengentaskan kemiskinan pengetahuan, menyelesaikan persoalan
kebodohan, dan menutaskan segala permasalahan bangsa yang selama ini terjadi.
Peran pendidikan jelas merupakan hal yang signifikan dan sentral karena
pendidikan memberikan pembukaan dan perluasan pengetahuan sehingga bangsa ini
betul betul sadar terhadap
kehidupan bangsa ini menjadi bangsa yang beradab dan berbudaya. Pendidikan
dilahirkan untuk memperbaiki segala ketimpangan yang sudah menggumpal di segala
sendi kehidupan sebuah bangsa.
Pandangan
pentingnya pendidikan bagi masyarakat yang bermuara pada perpindahan kelas
social pada masyarakat inilah yang harus menjadi fokus utama dalam kehidupan.
Sangat pentingnya hingga pendidikan menjadi tanggung jawab Negara dalam
menjamin kehidupan warga masyarakatnya. Jika si kaya mendapatkan pendidikan
yang baik maka, begitu juga si miskin juga harus mendapat pendidikan yang baik.
Sejalan dengan peranan pendidikan dalam perubahan dan perbaikan kehidupan
social masyarakat, pendidikan juga mempunyai peran yang penting dalam era
millennial sekarang ini.
Reformasi
teknologi 4.0 adalah satu era perkembangan social komplek. Tidak hanya
mempengaruhi satu bidang kehidupan tetapi mempengaruhi, merubah struktur massif
kehidupan, perubahan teknologi dewasa ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan
dunia teknologi saja, tetapi juga mempengaruhi kehidupan social masyarakat,
pendidikan masyarakat, ekonomi dan budaya masyarakat. Hal ini lah yang melatar
belakangi lahirnya istilah reformasi teknologi.
Dalam
perkembangan dewasa ini reformasi teknologi 4.0 berkembang di berbagai sendi
kehidupan, dari yang sederhana dalam pergaulan masyarakat sampai penemuan
penemuan teknologi tepat guna sebagai hasil sinergi Antara pendidikan dan
teknologi yang menghasilkan masyarakat yang lebih maju baik secara peradaban
maupun secara norma dan budaya.
Harus diakui bahwa keseteraan pendidikan masih jauh
dari adil sekarang ini, tapi tuntutan mendapatkan pendidikan yang layak
merupakan suatu usaha yang terus berkelanjutan, multi dimensi Multi sektoral.
Tuntutan kesetaraan dalam pendidikan hanyalah sebuah kata retoris. Sebab,
tuntutan tersebut tidak memperlihatkan “apa dan bagaimana” mencapai kesetaraan
tersebut. Masih bayaknya ketimpangan-ketimpangan dan ketidakmerataan yang
terjadi. Pembangunan manusia pada umumnya hanya berpusat pada daerah perkotaan
dan sangat jauh jika di komparasikan dengan apa yang terjadi daerah-daerah
dalam hal ini pedesaan. Tidak hanya kualitas pendidikan yang rendah tetapi
akses untuk menerima pendidikan sangatlah terbatas, sehingga pantaslah kata
"setara" dalam pendidikan hanya kata kiasan yang melahirkan sebuah
utopis belaka. Bahkan menurut David Cooper tuntutan untuk mendapatkan manusia-manusai
berkualitas secara intelektual dan spiritual melalu kebijakan pemerataan (leveling) hanya akan
mampu menimbulkan ketidakmerataan baru, namun apabila ingin diterapkan harus
melakukan tuntutan yang lebih tegas untuk pemerataan segala bidang.
Masyarakat di Kecamatan Jombang merupakan masyarakat
agraris yang memiliki tingkat dinamika social yang lambat,berbeda dengan
masyarakat industry yang tingkat dinamika sosialnya cepat. Masyarakat di
kecamatan jombang memiliki karakteristik yang unik dimana masyarakatnya yang
mulai terkonsentrasi pada aktivitas media social yang on trend saat ini tapi
masih terkendali dalam budaya agraris yang kuat.
Dari dampak berkembangnya reformasi teknologi 4.0 masyarakat menjadi
melek teknologi, arah perkembangan budaya juga telah berkembang lebih modern.
Arus informasi menjadi tak terbatas dan cepat menyebar melalui situs situs
jejaring social yang masyarakat miliki. Dampak dampak berkembangnya kebudayaan
dan peradaban pada masyarakat jombang tentu harus di imbangi dan bersinergi
dengan perkembangan pendidikan masyarakatnya, bukan justru semakin melemahkan
nilai dan norma social yang sudah dipegang secara luhur oleh masyarakat desa
Jombang. Oleh karena itu, pendidikan yang merubakan kanvas kehidupan harus
berkembang mengikuti masalah masalah social yang kemudian di bawa ke dalam
dunia pembelajaran guna menciptakan manusia yang utuh dan kompetitif
mengimbangi cepatnya reformasi teknologi 4.0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar